6 Kategori Produk Olahan Daging

Penulis: Rio Dwisandy Studio
Produk oleh Favorite Meat Processing - Bali

Ada banyak sekali variasi produk daging yang bisa ditemui dengan berbagai ukuran, bentuk dan warna di toko daging ataupun di bagian daging pada supermarket. Masing-masing memiliki rasa dan karakteristik yang berbeda-beda.

Jika melihat lebih dekat, ternyata banyak produk yang berbeda dengan nama yang berbeda tapi memiliki kesamaan. Hal ini bisa dimengerti dan menjadi lebih jelas ketika kita menganalisa dari teknologi pengolahan yang digunakan. Berdasarkan teknologi pengolahan dan bagaimana tahapan pengerjaan dari bahan mentah sampai produk akhir, maka bisa dibagi menjadi 6 kelompok kategori.

1. Fresh processed meat products


Sosis yang umum. (Foto oleh www.smithfield.ro)











Produk ini terdiri dari daging yang masih memiliki lemak alami, lalu hanya diberi garam. Bahan - bahan non-meat ditambahkan dalam jumlah yang sedikit untuk meningkatkan rasa dan mengikat daging. Pada produksi dengan biaya rendah, maka jumlah bahan non-meat akan digunakan dalam jumlah besar untuk menambah volume. Semua bahan dasar daging dan non-meat ­dimasukan dalam keadaan segar (mentah). Pemanasan (contohnya menggoreng) harus dilakukan sebelum di konsumsi agar aman bagi konsumen. Jika daging segar dimasukan ke dalam casing (kemasan/penutup), maka akan dianggap sebagai sosis. Contoh produk lainnya seperti patties (daging pipih pada hamburger) dan kebab. Chicken nugget juga memiliki proses yang mirip dan bisa dikategorikan dalam kelompok yang sama. Namun perbedaan yang kontras adalah chicken nugget digoreng pada tahap akhir produksi.

2. Cured meat cuts

Metode yang digunakan adalah curing¸yaitu teknik pengawetan dengan memberikan garam pada daging lalu dibiarkan selama beberapa hari. Metode ini bisa dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu:

- Cured-raw meats
Dalam metode ini, daging tidak melalui proses memasak dalam produksinya. Daging melalui masa pengolahan yang meliputi fermentasi dan pengawetan dalam kondisi ruang yang di kontrol sehingga menciptakan produk yang aman dikonsumsi. Produk ini dikonsumsi secara mentah tanpa melalui proses memasak.


Daging yang sudah digarami. (Foto oleh letsmakesomethingawesome.com)











- Cured-cooked meats
Setelah proses curing, daging tetap harus dimasak supaya aman dikonsumsi.
keduanya memiliki prinsip yang sama  yaitu potongan daging sama-sama diberikan garam, baik itu dengan cara kering ataupun dengan larutan garam.


3. Raw-cooked meat products


Bologna, salah satu contoh produk raw-cooked. (Foto oleh 2.bp.blogspot.com)












Komponen daging diolah secara mentah, termasuk juga bahan-bahan yang dicampurkan ke dalamnya. Setelah selesai pencampuran, maka hasil olahannya akan melalui proses "memasak"/ pemanasan untuk menghasilkan tekstur yang diinginkan dan juga supaya aman dan layak dikonsumsi. Contoh produk nya adalah sosis Frankfurter, sosis ukuran besar (seperti Bologna dan Lyoner) dan juga produk daging dalam kaleng.

4. Precooked-cooked meat products


Sosis darah. (Foto oleh 614columbus.com)












Metode ini mengandung campuran dari bagian daging yang lebih rendah, seperti lemak, daging kepala, daging kaki, kulit, darah, jeroan dan berbagai hasil pemotongan yang layak dikonsumsi. Ada 2 prosedur memasak yang dilakukan dalam menghasilkan precooked-cooked meat products. Prosedur yang pertama adalah memasak bahan-bahan mentah, lalu yang kedua adalah memasak hasil akhir dari produksi pada tahapan akhir. Metode ini tidak hanya memanfaatkan proses memasak bahan-bahannya, namun juga bagaimana memanfaatkan variasi daging dari hewan dan juga bahan-bahan non-meat.

5. Raw-fermented sausages


Sosis dalam proses fermentasi. (Foto oleh 2ucloq3z4wn48w1h11mb5302-wpengine.netdna-ssl.com)












Terjemahannya adalah sosis mentah fermentasi, sehingga kita bisa mengetahui bahwa produk daging ini tidak dimasak. Produk hasilnya juga mengandung sedikit daging dan jaringan lemak dan dikombinasi dengan garam, nitrat (dari proses curing), gula, rempah-rempah dan berbagai bahan non-meat yang dimasukan dalam kemasan (casing). Karakteristik pada produk ini (rasa, tekstur dan warna) didapatkan dari proses fermentasi. Jangka waktu pematangan di kombinasikan dengan pengeringan sangatlah penting untuk membangun rasa dan tekstur yang diinginkan pada produk akhir. Produk ini tidak akan melewati proses memasak dan bisa dikonsumsi langsung.

6. Dried meat products

Produk daging kering adala hasil dari proses sederhana yaitu pengeringan pada kondisi alamiah ataupun pada kondisi lingkungan buatan. Pengolahan ini didasarkan pada proses pengeringan daging, dimana bagian jaringan yang bersifat cair menguap sehingga daging tidak mudah membusuk. Potongan daging tanpa lemak dipotong dengan bentuk yang spesifik dan seragam sehingga menciptakan pengeringan yang merata pada semua potongan daging. Daging kering tidak bisa dibandingkan dengan daging segar dalam hal bentuk, rasa, tekstur, dan teknik pengolahan. Tetapi secara signifikan memiliki umur yang lebih panjang. Banyak kandungan nutrisi pada daging yang tidak berubah walaupun melalui proses pengeringan.


Abon, produk dried meat yang populer di Asia Tenggara. (Foto oleh www.pepper.ph)










Sekarang kita tahu bahwa olahan daging bukan hanya daging hewan yang diolah menjadi suatu produk dalam kemasan, tetapi ada berbagai variasi dari cara pembuatan sehingga menghasilkan berbagai jenis produk juga. Favorite Meat Processing juga menggunakan berbagai metode dan teknik pengolahan untuk menciptakan berbagai variasi rasa dan juga produk. Pastinya semua dikemas dengan pengawasan dan kualitas yang tinggi.




                                                                                                                                       




Favorite Meat Processing
Premium Class
100% Halal & HACCP Certified

"When meat gives you inspiration"

Address
Jl. Mertasari 88-89 Sidakarya, Denpasar - Bali, Indonesia
Tlp. 0361 725 378 / 723 666. Fax. 0361 725 372

Sosial Media
Website: www.favorite.co.id

Komentar

Postingan Populer